ILMU BUDAYA DASAR
Manusia dan Penderitaan
NURUL HIDAYAH
1EA30
15216620
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Setiap manusia yang
hidup di dunia pasti pernah merasakan penderitaan. Baik itu ringan atau berat.
Hidup tidaklah selalu bahagia tuhan memiliki caranya sendiri untuk
mengukursebarapa kuat iman kepadanya. Hidup di duniapun tidak selalu menderita,
sedih, ataupun susah.
Terkadang saat
manusia terlalu terbuai dengan kesenangan duniawi manusia akan melupakan
batasan-batasan yang ada sehingga tuhan akan memberikan cobaan untuknya yang
membuatnya menderita.
Penderitaan selalu
datang tak terduga, manusia takkan pernah tau kapan , jam berapa, menit
keberapa, dan detik keberapa penderitaan akan datang menghampiri hidupnya.
Manusia hanya perlu menjalani hidupnya dengan sebaik baiknya dengan aturan yang
berlaku dan sesuai kepercayaan yang ia anut.
1.2. Rumusan
Masalah
Adapun masalah-masalah yang akan dibahas sebagai berikut :
1. Pengertian
Penderitaan.
2. Contoh-contoh
penderitaan dan penyebabnya
3. Siksaan.
4. Kekalutan Mental
Dalam Kehidupan Sehari-hari
5. Pengaruh
penderitaan terhadap manusia dan kelangsungan hidupnya.
1.3. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk
mengetahui dan memahami tentang hubungan manusia dengan penderitaan.
2. Untuk
memahami berbagai macam penyebab manusia mengalami penderitaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Penderitaan
Penderitaan
berasal dari kata derita.Kata derita berasal dari bahasa
Sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau
merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. penderitaan bisa bersifat lahir dan
bersifat batin. Setiap manusia memiliki penderitaan yang berbeda –beda. Manusia
dikatakan menderita apa bila dia memiliki masalah, depresi karena tekanan
hidup, dan lain lain.
Penderitaan
termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia
bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Akibat penderitaan
yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada
pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum
tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang
kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.
Menurut agama penderitaan itu adalah teguran dari tuhan. Penderitaan ada yang
ringan dan berat contoh penderitaan yang ringan adalah ketika seseorang
mengalami kegagalan dalam menggapai keinginannya. Sedangkan contoh dari
penderitaan berat adalah ketika seorang manusia mengalami kejadian pahit dalam
hidupnya hingga ia merasa tertekan jiwanya sampai terkadang Ingin mengakhiri
hidupnya.
Penderitaan adalah termasuk realitas manusia di dunia. Namun peranan individu
juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan.Suatupristiwa yang
dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi
orang lain. Penderitaan adalah bagian dari kehidupan.
B. Siksaan
Penderitaan biasanya di sebabkan oleh siksaan. Baik fisik ataupun
jiwanya.Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk
merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban.
Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun
psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan
intimidasi, balas dendam, hukuman, pemaksaan informasi, atau mendapatkan
pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai
penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk
mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan
atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman
bagi suatupemerintah.Arti siksaan, siksaan berupa jasmani dan rohani
bersifat psikis, kebimbangan, kesepian, ketakutan.
Siksaan Yang Sifatnya Psikis :
Kebimbangan.
memiliki arti tidak dapat menetukan pilihan mana yang akan
dipilih.
Kesepian.
merupakan rasa sepi yang dia alami pada dirinya sendiri /
jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai.
Ketakutan.
adalah sebuah sesuatu yang
tidak dinginkan yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila
rasa takut itu dibesar – besarkan tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai
phobia.
penyebab seseorang merasakan ketakutan, antara lain:
1. Claustrophobia
dan agrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup.
2. Gamang adalah
rasa takut akan tempat yang tinggi.
3. Kegelapan adalah
rasa takut bila seseorang berada di tempat gelap.
4. Kesakitan merupakan
ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.
5. Kegagalan ketakutan
dari seseotang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan
mengalami kegagalan.
C. Penderitaan
dan Perjuangan
Setiap manusia
pasti mengalami penderitaan, baik secara berat ataupun ringan. Penderitaan
adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah
kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal
mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah
makhluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang
mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi
penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati
penderitaan.
Penderitaan
dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia
hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan
juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap
hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha
mengatasi kesulitan hidupnya. Allah berfirman dalam surat Arra’du ayat 11,
bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang
berusaha merubahnya.
Pembebasan dari
penderitaaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah
berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar,
dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan
malapetaka. Kita sebagai manusia hanya bisa merencanakan namun yang Tuhanlah
yang yang menentukan hasilnya.
D.
Pengaruh Penderitaan Terhadap Kelangsungan Hidup Manusia
Penderitaan
mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap
yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative
misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh
diri. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa
hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari
penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.
Orang yang merasa dirinya menderita akan mendapat tekanan dari dalam jiwanya
dan rasa malu. Tak jarang banyak manusia yang ingin mengakhir hidupnya karena
tidak kuat menopang siksaan dalam hidupnya. Ini terjadi di karenakan
kekalutan mental. Kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana
jiwa seseorang mengalami kekacuan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia
merasa tidak berdaya.
Gejala- gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan
mental sebagai berikut :
a) Fisiknya sering merasa
pusing, sesak napas, demam dan nyeri pada lambung.
b) Jiwanya sering
menunjukkan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis (kurangnya emosi,
motivasi, atau antusiasme).
Terkadang kekalutan
mental bisa berujung pada gangguan jiwa dikarenakan kepribadiaan yang
lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna sehingga orang
tersebut merasa rendah diri.
E. Kekalutan
Mental Dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Frustasi
Frustasi merupakan suatu keadaan
ketegangan yang tak menyenangkan, dipenuhi perasaan dan aktivitas simpatetis
yang semakin meninggi yang disebabkan oleh rintangan dan hambatan. Frustrasi
dapat berasal dari dalam (internal) atau dari luar diri (eksternal) seseorang
yang mengalaminya. Sumber yang berasal dari dalam termasuk kekurangan diri
sendiri seperti kurangnya rasa percaya diri atau ketakutan pada situasi sosial
yang menghalangi pencapaian tujuan.
2. Patah hati
Patah hati adalah
suatu metafora umum yang digunakan untuk menjelaskansakit
emosional atau penderitaan mendalam yang dirasakan seseorang setelah
kehilangan orang yang dicintai, melalui kematian, perceraian, putus
hubungan, terpisah secara fisik atau penolakan cinta.
Patah hati biasanya dikaitkan dengan kehilangan seorang
anggota keluarga atau pasangan hidup, meski kehilangan orang tua, anak, hewan
peliharaan, orang yang dicintai atau teman dekat bisa “mematahkan hati
seseorang”, dan sering dialami ketika sedih dan merasa kehilangan. Frasa ini
mengarah pada sakit fisik yang dirasakan seseorang di dada sebagai dampak
kehilangan tersebut, tetapi ada pula perpanjangannya yang meliputi trauma
emosional ketika perasaan tersebut tidak dialami sebagai wujud sakit somatik.
Meskipun “patah hati” biasanya tidak memberi kerusakan fisik apapun pada
jantung, ada sebuah kondisi bernama “sindrom patah hati” atau kardiomiopati
Takotsubo, yaitu ketika sebuah insiden traumatik mendorong otak untuk
menyalurkan zat-zat kimia ke jaringan jantung yang melemah.
3. Trauma
Setiap orang pasti pernah punya
pengalaman traumatis, seperti ditinggal oleh orang yang dicintai, menderita
penyakit serius, perceraian, kecelakaan, pelecehan, dipermalukan, melihat
kejadian mengerikan dan sebagainya.
Pada saat itu, kita mungkin akan merasa sangat gelisah atau
mengalami “guncangan perasaan” yang membuat kita tidak bisa tidur nyenyak
selama beberapa hari. Tetapi biasanya guncangan perasaan itu akan berlalu, dan
kehidupan menjadi lebih normal kembali.
Contoh kasus trauma yang hilang dengan sendirinya, misalnya
Anda mengalami kecelakaan mobil. Mungkin Anda menjadi takut menyetir atau
sangat berhati-hati saat menyetir. Namun setelah beberapa minggu berlalu, Anda
sudah kebut-kebutan di jalan lagi. Inilah trauma sementara yang sering kita
alami.
Namun bagi beberapa orang, “guncangan mental” itu tidak
pernah berlalu. Selalu dihantui oleh perasaan mencekam dan hidup tidak pernah
tenang, seolah kejadian traumatis terus menerus terjadi. Seseorang yang merasa
seperti ini mungkin menderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau
disebut oleh orang awam sebagai “trauma”, sebuah gangguan psikologis yang
menyebabkan penderitanya tidak bisa merasakan kedamaian.
Pada hakekatnya semu rasa penderitaan, siksaan, kekalutan mental
dengan manusia itu berdampingan bahkan penderitaan itu selalu ada pada setiap
manusia karena penderitaan merupakain rangkaian dari kehidupan. Setiap orang
pasti pernah mengalami penderitaan, siksaan, ataupun kekalutan mental.
Semua hal itu dapat teratasi tergantung bagaiamana
seseorang menyikapi hal tersebut.
Banyak hikmah dan pelajaran yangdapat diambil dari
penderitaan, siksaan, dan kekalutan mental. Tidak semua yang dialami oleh
seseorang membawa pengaruh buruk bagi orang yang mengalaminya. Melainkan dengan
penderitaan kita dapat mengetahui kesalahan apa yang telah kita perbuat atau
sebagai media untukmenginstropeksi diri. Karena penderitaan, siksaan, dan
kekalutan mental tidak akan muncul jika tidak ada penyebabnya.
Agar manusia tidak mengalami penderitaan, siksaan, dan
kekalutan mental yang berat. untuk itu manusia harus bisa menjagasikap dan
perilaku baik kepada sesama manusia, alam sekitar, maupun kepada Tuhan YangMaha
Esa. Karena dengan kita menjaga sikap dan perilaku antar sesama manusia, alamsekitar,
dan Tuhan Yang Maha Esa, kita akan hidup dengan nyaman dan tentram tidak ada
gangguan dari siapapun. Selain itu kita harus yakin dan percaya bahwa Tuhan
tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan umatnya.
F.
Contoh–contoh Penderitaan dan Penyebabnya
Berdasarkan sebab-sebab
timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat dibagi menjadi 2
bagian sebagai berikut :
Ø Nasip buruk penderitaan
ini karenakan perbuatan buruk manusia yang dapat terjadi dalam hubungan sesama
manusia dan alam sekitarnya. Perbedaan nasip buruk dan takdir adalah jika
takdir di tentukan oleh tuhan sedangkan nasib buruk penyebabnya Karena ulah manusia
itu sendiri. Contohnya : penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan /
azab tuhan. Namun dengan kesabaran dan tawakal dan optimise merupakan
usaha manusia untuk mengatasi penderitaan tersebut.
Ø Kehilangan orang tua, setiap
manusia pasti mencintai orang tuanya dan memiliki hubungan yang erat dengan
keluarganya. Penderitaan ini adalah yang paling sering kita jumpa dan sangat
sedih tentunya .tapi kesedihan Karena penderitaan diharapkan tidak berlarut
larut karena semua manusia yang hidup pasti akan kembali kepada tuhannya.
Ø Kemiskinan , banyak
orang yang mederita karena kemiskinan , merasa tidak pernah cukup dengan apa
yang telah ia punya sehingga mengakibatkan seseorang merasa menderita karena
tidak bisa memiliki sesuatu yang ia inginkan. Ini di karena kan kurangnya rasa
syukur manusia atas apa yang telah di berikan oleh tuhan.
Ø Bencana, tidak ada
seorang pun yang dapat menghindari bencana yang tuhan berikan. Bencana bisa
kapan saja dating dan menimpa siapa saja bahkan seringkali mengakibatkan
kehilangan anggota keluarga. Trauma batin yang diakibatkan karena bencana juga
sulit di sembuhkan.
Contoh
Kasus
Contoh nyata
dalam lingkungan saya ketika seseorang mengalami siksaan dalam penderitaan
seperti banyaknya kasus bunuh diri. Salah satunya adalah tetangga saya sendiri
ia seorang pemuda memutuskan mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, menurut
cerita dari teman dan tetangga ia bukan hanya sekali mencoba bunuh diri yang
pertama kali ia bunuh diri dengan
menyileti nadinya dengan tangan namun tak berhasil, yg kedua dengan gantung
diri ini dia berhasil, penyebabnya adalah pergaulan lingkungan bermain dia yang
keras, seperti memakai narkoba,ganja bermabuk2an dan lainlain, jika tidak ada
barang konsumsiannya itu dia merasa depresi dan resah sperti orang kehilangan
kesadaran, dan memukul-mukul dirinya sendiri, itu yang mneyebabkan berkali-kali
ia mencoba bunuh diri.
Ini
adalah salah contoh dari penderitaan dan siksaan secara fisik maupun
batin yang menyebabkan korban menjadi depresi berat dan lemahnya mental sehingga
ia memutuskan untuk bunuh diri.