Minggu, 16 Oktober 2016

MANUSIA DAN CINTA KASIH


MAKALAH MANUSIA DAN CINTA KASIH

BAB I PENDAHULUAN
 1. Latar Belakang

            Cinta merupakan karunia tuhan yang kita dapatkan untuk mengagumi seseorang lebih dalam. Sangat disesali, orang pada umumnya masih bingung akan apakah cinta itu sesungguhnya. Kebingungan mereka semakin bertambah ketika dunia perfileman memperkenalkan arti cinta yang salah dimana penekanan akan cinta selalu dititik beratkan pada perasaan dan cerita romantika.

Dari jaman dulu sampai sekarang hakikat cinta kasih masih menjadi perbincangan yang tidak dibatasi secara jelas dengan makna yang luas pula. Walaupun, sulit juga untuk diungkapkan dan diingkari bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental. Begitu fundamentalnya sampai-sampai membawa Khalil Gibran, seorang punjagga terkenal, berpendapat bahwa “Cinta hanyalah sebuah kemisterian”. Cinta sangat erat dalam kehidupan dan tidak bias di pisahkan dalam kehidupan. Tidak pernah selintas pun orang berpikir bahwa cinta itu tidak penting. Mereka haus akan cinta, mereka butuh akan cinta.

Kendati pun demikian, hampir setiap orang tidak pernah berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu. Padahal berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu,  cinta bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang sebagaimana bentuk seni lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk bisa menggapainya.

Begitupun dengan kasih sering sekali kita terkecoh bahkan sulit untuk membedakan cinta dan kasih itu sendiri. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik mengambil judul makalah Manusia dan Cinta Kasih, agar dapat membantu kita semua untuk lepas dari ketidak jelasan Cinta Kasih yang selalu menjadi bahan perenungan, diskusi, cerita yang tidak pernah ada akhirnya.

2.   Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka berikut penulis akan merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Apakah pengertian cinta kasih tersebut?
  2. Apa sajakah macam-macam cinta ?
  3. Apakah pengertian kasih sayang?
  4. Bagaimana cara mewujudkan cinta kasih ?

3.       Maksud dan Tujuan

      Adapun maksud dan tujuan pembahasan makalah ini, yaitu berdasarkan rumusan masalah diatas .

  1. Untuk memahami makna cinta kasih
  2. Untuk mengetahui macam-macam cinta menurut ajaran agama
  3. Untuk memahami makna kasih sayang
  4. Untuk cara mewujudkan rasa cinta kasih dan sayang agar hidup tentram dan damai tercapai

 

BAB II PEMBAHASAN

2.1  Pengertian  Cinta Kasih

Cinta adalah perasaan yang lahir dari hati seseorang , timbul dengan sendirinya, tidak melihat waktu dan usia, suatu asa untuk ingin menyayangi dan memiliki, seperti perasaan cinta ibu kepada anak nya, perasaan cinta tuhan kepada umat nya yang bertaqwa. cinta yang tulus akan menimbulkan nilai2 kejiwaan yang selalu tulus dan berserah.

Cinta kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang didukung oleh unsur karsa, yang dapat berupa tingkah laku dan pertimbangan dengan akal yang menimbulkan tanggung jawab. Dalam cinta kasih tersimpul pula rasa kasih sayang dan kemesraan. Belas kasihan dan pengabdian.

Cinta kasih yang disertai dengan tanggung jawab menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kedamaian antara sesama manusia, antara manusia dengan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhan. Apabila dirumuskan secara sederhana, cinta kasih adalah perasaan kasih sayang, kemesraan, belas kasihan dan pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kebahagia

 

2.2 Macam-macam cinta

Pada takaran yang lebih spesifik Erich Fromm membedakan cinta dalam beberapa macam bentuk, yakni:

Ø  Cinta antara orangtua dan anak

Seorang bayi menyadari keterpisahannya dengan sang ibu setelah ia dilahirkan, kesadarannya itu menimbulkan rasa takut atas kenyataan, oleh karena itu pada tahun-tahun pertama, bayi tidak akan mampu bertahan tanpa hadirnya sang ibu atau yang diibukan. Kebutuhan bayi pada ibunya adalah tahapan pertama dalam cinta. Ini adalah bentuk cinta kekanak-kanakan, cinta yang pasif, yang hanya ingin mencintai jika ia dicintai. Si bayi tidak melakukan apapun untuk mendapatkan cinta dari ibunya, ia tidak perlu bertindak ini-itu, cukup menjadi dirinya sendiri, ia sudah mendapatkan cinta dari sang ibu. Sedangkan cinta sang ibu kepada anaknya adalah bentuk cinta yang aktif, ia yang memberikan cinta, mencintai tanpa harus dicintai. Cinta ibu adalah cinta yang tidak membutuhkan syarat. Sang ibu sadar akan keberadaan anaknya yang juga merupakan bagian dari keberadaannya. Berbeda dengan cinta sang ibu, cinta bapak adalah cinta yang memiliki syarat. Ketika sang anak telah beranjak masa remaja, ia telah terbiasa dengan keterpisahaannya dengan sang ibu, lantas ia mencari cinta baru, cinta yang hanya akan ia dapatkan dari san ayah. Ayah adalah seseorang yang mengajarkan anak, yang menunjukkan kepadanya jalan hidup bermasyarakat. Oleh karena itu, cinta ayah adalah cinta bersyarat, cinta yang memiliki otoritas atas yang dicintainya. Prinsipnya adalah “ Aku mencintai kamu karena kamu memenuhi harapanku, karena kamu melakukan tugasmu, karena kamu melakukan tugasmu”. Ayah memberikan cinta kepada anaknya dengan cara menggurui, memandu sang anak untuk melihat dunia melalui sudut pandangnya. Cinta inilah yang membuat kebanyakan Ayah menginginkan sang anak menjadi seperti dirinya.

Ø  Objek cinta

Jika seorang pribadi mencintai hanya satu orang dan acuh tak acuh dengan sesamanya yang lain, cintanya bukanlah cinta, melainkan kelekatan timbal balik, atau egotisme yang meluas. Jika benar-benar mencintai seseorang, saya harus mencintai semua orang, mencintai seluruh dunia, mencintai kehidupan. Jika bisa mengatakan kepada orang lain, “Saya mencintai kamu”, maka saya harus mampu mengatakan, “Saya mencintai semua orang, saya mencintai seluruh dunia, saya mencintai kamu dan juga diriku”. Namun, mengatakan bahwa cinta adalah sebuah orientasi yang mengacu pada semua dan tidak hanya pada satu, tidak berarti bahwa tidak ada perbedaan diantara berbagai macam cinta yang tergantung pada macam objek yang dicintai.

Ø  Cinta sesama

Cinta paling fundamental yang mendasari semua jenis cinta adalah cinta sesama. Yang Erich Fromm maksud adalah rasa tanggung jawab, kepedulian, respek, pemahaman tentang manusia lain, kehendak untuk melestarikan kehidupan. Cinta sesama adalah cinta kesetaraan.

Ø  Cinta erotis

Cinta ini adalah cinta yang mendambakan peleburan total, penyatuan dengan pribadi lain. Cinta erotis sesungguhnya bersifat eksklusif dan tidak universal; mungkin inilah bentuk cinta yang paling samar. Cinta erotis sepenuhnya merupakan ketertarikan individual, unik diantara dua pribadi yang spesifik. Pacaran dan pernikahan adalah wujud dari hubungan yang dihasilkan oleh cinta erotis. Cinta ini teramat rumit, selain membutuhkan rasa yang sama, kerap kali juga membutuhkan pemikiran yang sama.

Ø  Cinta-Diri

Mencintai diri sendiri berbeda dengan mementingkan diri sendiri. Mencintai diri sendiri artinya mencintai orang lain juga, anda tidak bisa mencintai orang lain tanpa terlebih dahulu mencintai diri sendiri dan anda juga tidak akan bisa mencintai diri sendiri tanpa mencintai orang lain. Cinta kepada diri sendiri adalah wujud kecintaan kepada umat manusia, karena diri kita sendiri juga merupakan bagian dari umat manusia. Sebenarnya saya masih bingung dengan gagasan Erich Fromm yang satu ini.

Ø  Cinta Kepada Allah

Mencintai Allah nyaris sama dengan mencintai ibu. Cinta Allah masih bisa diperdebatkan terus-menerus. Menurut Erich Fromm, Cinta kepada Allah adalah cinta kepada ciptaannya, cinta yang tidak hanya dalam pikiran namun lebih pada tindakan. Jika anda mencintai Allah, itu artinya anda juga mencintai segala sesuatu yang berasal dari Allah. Mencintai segala sesuatu dengan tindakan yang benar dan baik, tanpa merugikan dan bertindak buruk terhadap alam, sesama, dan makhluk-makhluk lainnya. Dengan adanya sikap menjaga binatang, melestarikan alam dan tetumbuhan, juga menjalin hubungan yang baik dengan sesama manusia adalah sama dengan mencintai Allah.

 

2.3 Pengertian kasih sayang

Pada dasarnya kasih sayang adalah fitrah yang dianugerahkan Allah SWT kepada mahluknya, misalnya hewan, kita perhasikan begitu kasihnya kepada anaknya, sehingga rela berkorban jika anaknya diganggu. Naluri inipun ada pada manusia, dimulai dari kasih sayang orang tua kepada anaknya, begitu pula sebaliknya. Akan tetapi naluri kasih sayang ini dapat tertutup jika terdapat hambatan – hambatan misalnya pertengkaran, permusuhan, kerasukan, kedengkian dan lain – lain.Sayang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia di artikan kasihan.Oleh karena itu,kasih sayang diartikan sebagai cinta,kasih atau amat suka.Dengan demikian,maka sayang memperkuat rasa kasih seseorang yang diwujudkan dalam tindakan yang nyata,dan semua nya bersumber dari rasa cinta.        

 

2.4 Cara mewujudkan cinta kasih    

Ada beberapa contoh cinta kasih, yaitu sebagai berikut:

a)Cinta kasih antara orang tua dengan anaknya. Orang tua yang memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, berarti mempunyai cinta kasih terhadap anak, mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik dan berguna dikemudian hari.

 

b)Cinta kasih antara pria dan wanita. Seorang pria menaruh perhatian terhadap seorang gadis dengan prilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan sekuntum mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih terhadap gadis itu.

c)Cinta kasih antara sesama manusia. Apabila seorang sahabat berkunjung kerumah kawannya yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya, menghiburnya serta medoakannya berarti sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit itu.

d)Cinta kasih antara manusia dan Tuhan. Apabila seorang taat beribadah, menuruti perintahnya dan menjauhi segala larangan Tuhan, orang itu mempunyai cinta kasih kepada Tuhan pencipta-Nya

e)Cinta kasih manusia terhadap lingkungannya. Apabila seseorang menciptakan taman yang indah, memelihara tanaman pekarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul dengan teratur, tidak berburu hewan secara semena-mena bisa dikatakan orang tersebut menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungan hidupnya.

Ungkapan Cinta Kasih

Cinta kasih adalah ungkapan perasaan yang diwujudkan dengan tingkah laku, seperti dengan kata-kata, tulisan, gerak, atau media lainnya.

Ungkapan dengan kata-kata atau pernyataan, misalnya ungkapan.Aku cinta padamu. Ungkapan dengan tulisan, misalnya surat cinta, surat Ibu kepada putrinya. Ungkapan dengan gerak, misalnya salaman, pelukan, dan rangkulan.Ungkapan dengan media, misalnya setangkai bunga, benda suvernir dan benda kado.Ungkapan-ungkapan ini selain dalam bentuk nyata, juga dalam bentuk karya budaya, misalnya seni suara, seni sastra, seni drama, film, dan seni lukis.

Orang yang mempunyai pesona cinta kasih, hidupnya penuh gairah, semangat, banyak inisiatif, dan penuh kreatif, bagi seniman perilaku cinta kasih dituangkan dalam bentuk karya budaya sehingga dapat dinikmati pula oleh masyarakat/khalayak.Dengan demikian, masyarakat dapat memetik nilai-nilai kemanusia yang terungkap melalui karya budaya itu.

Cara Mewujudkan Cinta Kasih

Cinta kepada sesama adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam menurut Erich Fromm, ada empat syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu: 

1. Pengenalan 

2. Tanggung jawab 

3. Perhatian 

4. Saling menghormati

 
DAFTAR PUSTAKA

From Erich. 1983. Seni Mencintai. Jakarta. Sinar Harapan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar