Ø
Ibu Bunuh Anak Kandungnya Sendiri
JAKARTA, KOMPAS.com — Eci Amanda (25) ditangkap polisi karena membekap hingga tewas anak pertamanya, Putri Amanda, yang baru berusia dua tahun sembilan bulan.
Eci, istri dari Syafrizal (28), ditangkap di rumah kontrakan mereka di Jalan Kartini 13 Nomor 4 RT 13 RW 02 Kelurahan Sawah Besar, Kecamatan Kartini, Jakarta Pusat,
Jumat (15/1/2010) malam. Kawasan tersebut merupakan daerah perkampungan padat yang banyak dihuni warga kelas menengah-bawah, termasuk para pekerja malam.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Pusat Komisaris Suwondo Nainggolan yang dihubungi, Sabtu, mengatakan, Eci Amanda diduga sering menyiksa putrinya.
”Berdasar otopsi terhadap jenazah Putri Amanda, didapati lebam pada paru. Bayi tersebut mati lemas,” kata Nainggolan.
Putri Amanda diketahui mati lemas pada Jumat malam sekitar pukul 21.00. Sekitar satu jam sebelumnya, Putri masih disuapi makan oleh Eci.
Syafrizal kepada polisi mengaku, Eci kerap menyiksa putrinya jika ada permintaannya yang tidak dituruti Syafrizal. Syafrizal bekerja sebagai pedagang makanan yang
hidup sederhana. Suwondo mengatakan, belum tahu apakah soal ekonomi ikut jadi faktor pemicu kekerasan Eca Amanda kepada putrinya.
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jakarta Pusat Inspektur Satu Sentike Bosayor mengatakan, Eci mengaku membekap anaknya hingga tewas karena kesal
Putri menangis tanpa henti. Putri Amanda dibekap sekitar 30 menit hingga mati lemas di tangan ibunya.
”Dia sudah kami periksa kemarin. Pemeriksaan kami hentikan karena dia sakit pendarahan pada gusi. Hari ini (Minggu), dia akan diperiksa kondisi kejiwaannya di RSCM,”
Minggu, 17 Januari 2010 | 07:20 WIB KOMPAS.com
OPINI
sungguh miris sekali dengan contoh kasus kriminal diatas dengan teori kasih yang telah dipaparkan. Memang tidak dapat dipungkiri kenyataan akan kasus seperti ini sering dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari.
Cinta Kasih Eci terhadap Putri Amanda seolah lenyap sirna sekejap berubah menjadi beban oleh karena ketidak tulusan Eci dalam mengasuh menyayangi Putri.
Unsur kasih seperti yang dipaparkan dalam teori pemaparan sebelumnya yakni berupa Pemeliharaan (Pengasuhan), Tanggung Jawab, dan perhatian yang pada intinya bersumber dari Kasih.
tidak terbentuk dikarenakan bentuk perasaan memberikan perhatian, membantu, patuh, pengorbanan diri, Ketulusan, terhadapa sang buah hati pun sudah tidak ada.
umumnya setelah kasus seperi ini barulah Orangtua yang menyadari dan meratapi akan kesalahannya dengan alasan "hilaf" apabila sejak awal sudah ditanamkan cinta kasih mendalam terhadap
sang buah hati Putri Amanda maka tentuya Eci mengasihi putrinya tersebut bukan sebagai suatu beban melainkan suatu bentu rasa sayang perasaan yang penuh tulus kasih sehingga
kejadian seperti ini tdak terjadi. Menurut saya dengan begini membuktikan bahwa Cinta Kasih bisa menjadi suatu Preventif akan Kriminalisasi. yang dpelajari dalam IBD sebagai usaha manusia
untuk menjadi kaum humanis yang berperikemanusiaan .
JAKARTA, KOMPAS.com — Eci Amanda (25) ditangkap polisi karena membekap hingga tewas anak pertamanya, Putri Amanda, yang baru berusia dua tahun sembilan bulan.
Eci, istri dari Syafrizal (28), ditangkap di rumah kontrakan mereka di Jalan Kartini 13 Nomor 4 RT 13 RW 02 Kelurahan Sawah Besar, Kecamatan Kartini, Jakarta Pusat,
Jumat (15/1/2010) malam. Kawasan tersebut merupakan daerah perkampungan padat yang banyak dihuni warga kelas menengah-bawah, termasuk para pekerja malam.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Pusat Komisaris Suwondo Nainggolan yang dihubungi, Sabtu, mengatakan, Eci Amanda diduga sering menyiksa putrinya.
”Berdasar otopsi terhadap jenazah Putri Amanda, didapati lebam pada paru. Bayi tersebut mati lemas,” kata Nainggolan.
Putri Amanda diketahui mati lemas pada Jumat malam sekitar pukul 21.00. Sekitar satu jam sebelumnya, Putri masih disuapi makan oleh Eci.
Syafrizal kepada polisi mengaku, Eci kerap menyiksa putrinya jika ada permintaannya yang tidak dituruti Syafrizal. Syafrizal bekerja sebagai pedagang makanan yang
hidup sederhana. Suwondo mengatakan, belum tahu apakah soal ekonomi ikut jadi faktor pemicu kekerasan Eca Amanda kepada putrinya.
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jakarta Pusat Inspektur Satu Sentike Bosayor mengatakan, Eci mengaku membekap anaknya hingga tewas karena kesal
Putri menangis tanpa henti. Putri Amanda dibekap sekitar 30 menit hingga mati lemas di tangan ibunya.
”Dia sudah kami periksa kemarin. Pemeriksaan kami hentikan karena dia sakit pendarahan pada gusi. Hari ini (Minggu), dia akan diperiksa kondisi kejiwaannya di RSCM,”
Minggu, 17 Januari 2010 | 07:20 WIB KOMPAS.com
OPINI
sungguh miris sekali dengan contoh kasus kriminal diatas dengan teori kasih yang telah dipaparkan. Memang tidak dapat dipungkiri kenyataan akan kasus seperti ini sering dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari.
Cinta Kasih Eci terhadap Putri Amanda seolah lenyap sirna sekejap berubah menjadi beban oleh karena ketidak tulusan Eci dalam mengasuh menyayangi Putri.
Unsur kasih seperti yang dipaparkan dalam teori pemaparan sebelumnya yakni berupa Pemeliharaan (Pengasuhan), Tanggung Jawab, dan perhatian yang pada intinya bersumber dari Kasih.
tidak terbentuk dikarenakan bentuk perasaan memberikan perhatian, membantu, patuh, pengorbanan diri, Ketulusan, terhadapa sang buah hati pun sudah tidak ada.
umumnya setelah kasus seperi ini barulah Orangtua yang menyadari dan meratapi akan kesalahannya dengan alasan "hilaf" apabila sejak awal sudah ditanamkan cinta kasih mendalam terhadap
sang buah hati Putri Amanda maka tentuya Eci mengasihi putrinya tersebut bukan sebagai suatu beban melainkan suatu bentu rasa sayang perasaan yang penuh tulus kasih sehingga
kejadian seperti ini tdak terjadi. Menurut saya dengan begini membuktikan bahwa Cinta Kasih bisa menjadi suatu Preventif akan Kriminalisasi. yang dpelajari dalam IBD sebagai usaha manusia
untuk menjadi kaum humanis yang berperikemanusiaan .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar