TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
NAMA KELOMPOK ILMU BUDAYA DASAR:
-DESIRE VERONICA
-DIMAS AJIE PANGESTU
-FEBRI KURNIAWAN
-NURUL HIDAYAH
-RINI
PENGARUH LINGKUNGAN KELURAGA
TERHADAP HUBUNGAN ORANG TUA DAN ANAK
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah tentang “ Pengaruh lingkungan keluraga terhadap hubungan orang
tua dan anak “ ini dapat diselesaikan.
Pada
kesempatan ini, Kami tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu selama penyusunan makalah ini terutama untuk
Dosen kami, selaku Pembimbing Mata Kuliah perkembangan peserta
didik, Orang tua kami yang selalu memberikan dukungan serta teman-teman yang
telah membantu.
Dengan
penuh kesadaran bahwa tak ada gading yang tak retak, maka makalah ini pun tidak
luput dari segala kekurangan. Segala kritik dan saran dari pembaca yang
sifatnya memperbaiki, menyempurnakan dan mengembangkan makalah ini sangat
kami harapkan.
Kami
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita pada umumnya dan bagi kami
khususnya.
Bekasi, 9 oktober 2016
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...................................................................................................
i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang...................................................................................................................
1
B. Rumusan
Masalah..............................................................................................................
1
C. Tujuan.................................................................................................................................
1
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
keluarga................................................................................................................
2
B.
Peranan dan fungsi
keluarga.............................................................................................
2
C. Fungsi
keluarga....................................................................................................................
3
D. Tanggung Jawab
keluarga..................................................................................................
4
E. Faktor-faktor keluarga yang
mempengaruhi anak......................................................... 4
BAB
III PENUTUPAN
A. Kesimpulan...........................................................................................................................
5
B. Saran......................................................................................................................................
5
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sejak lahir, bahkan sejak masih didalam kandungan manusia
mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah perubahan yang
berkenaan dengan aspek-aspek jasmaniah atau fisik, menunjukan perubahan atau
penambahan secara kuantitas, yaitu penambahan dalam ukuran besar atautinggi,
Sedangkan perkembangan yaitu perubahan yang menyangkut aspek- aspek psikis atau
rohaniah, berkenaan dengan peningkatan kualitas, yaitu peningkatan dan
penyempurnaan fungsi.
Pertumbuhan dan perkembangan memiliki berbagai faktor yang
mempengaruhi. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi perkembangan anak
adalah keluarga. Secara genetik, anak telah memiliki sifat-sifat bawaan
tertentu sebagai potensi dasar untuk berkembang. Pengaruh-pengaruh interaktif
bawaan lingkungan inilah yang akan menentukan proses perkembangan anak.Urie
Bronfrenbrenner & Ann Crouter (sigelman & Shaffer, 1995:86)
mengemukakan bahwa “...lingkungan perkembangan merupakan berbagai peristiwa,
situasi atau kondisi di luar organisme yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh
perkembangan individu
Maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan perkembangan siswa
adalah keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi atau kondisi) fisik atau sosial
yang mempengaruhi atau dipengaruhi perkembangan siswa
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang sangat utama
bagi perkembangan anak, sebab keluarga lingkungan pertama yang dikenal anak
sejak ia lahir. Untuk itu penyusun tertarik mengkaji mengenai lingkungan
keluarga sebagai pengaruh perkembangan anak.
B. Rumusan Masalah
dapat dirumuskan beberapa rumusan
masalah, yakni sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan keluarga?
2. Apa peran dan fungsi keluarga?
3. Apa faktor-faktor keluarga
yang mempengaruhi perkembangan anak?
4. Apa implikasi faktor lingkungan
keluarga terhadap pendidikan anak di SD?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang
telah dirumuskan, maka dapat disimpulkan beberapa tujuan yang ingin dicapai
yakni sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian keluarga.
2. Mengetahui peranan dan fingsi
keluarga.
3. Mengetahui faktor-faktor keluargayang
mempengaruhi perkembangan anak.
4. Mengetahui implikasi faktor
lingkungan keluarga terhadap pendidikan anak di SD.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Keluarga
M. I.
Soelaeman ( 1978 : 4-5 ) mengemukakan pendapat para ahli mengenai pengertian
keluarga, yaitu :
1. F. J. Brown
berpendapat bahwa
ditinjau
dari sudut pandang sosiologis, keluarga dapat diartikan dua macam, yaitu
Dalam arti luas, keluarga meliputi semua pihak yang ada hubungan darah
atau keturunan yang dapat dibandingkan dengan “clan” atau marga. Dan Dalam arti
sempit keluarga meliputi orang tua dan anak.
2. Menurut
Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua
pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain
dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan. Ada beberapa jenis keluarga, yakni: keluarga inti yang terdiri dari
suami, istri, dan anak atau anak-anak, keluarga konjugal yang terdiri dari
pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak-anak mereka, di mana terdapat interaksi
dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua. Selain itu terdapat
juga keluarga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas keluarga
aslinya. Keluarga luas ini meliputi hubungan antara paman, bibi, keluarga
kakek, dan
B. Peranan dan Fungsi Keluarga
1. Peran
Lingkungan Keluarga dalam Konteks Perkembangan Anak
Keluarga
sudah dikenal sebagai lingkungan perndidikan yang pertama dan utama. Predikat
ini mengindikasikan betapa esensialnya peran dan pengaruh lingkungan keluarga
dalam pembentukan perilaku dan kepribadian anak. Pandangan ini sangat logis dan
mudah dipahami karena beberapa alaan sebagai berikut:
Pertama,
keluarga lazimnya merupakan pihak yang paling awal memberikan banyak perlakuan
kepada anak. Begitu anak lahir, lazimnya pihak keluargalah yang langsung
menyambut dan memberikan layanan interaktif kepada anak. Apa yang dilakukan dan
diberikan oleh pihak keluarga menjadi sumber
perlakuan pertama yang akan mempengaruhi pembentukan
karakteristik pribadi dan perilaku anak. Menurut banyak ahli pengalaman hidup
pada masa awal akan menjadi fondasi bagi proses perkembangan dan pembelajran
anak selanjutnya.
Kedua, sebagian besar waktu anak
lazimnya dihabiskan di lingkungan keluarga. Kalau di sekolah anak menghabiskan
waktu sekitar 5-6 jam, maka di rumah anak bisa menghabikan
waktu sekitar dua kali lipat atau lebih dari itu.
Besarnya peluang dan interaksi akan sangat besar pengaruhnya pada perkembangan
anak.
Ketiga, karakteristik hubungan
orangtua- anak berbeda dari hubungan anak dengan
pihak-pihak lainnya (guru, teman, dsb). Kepada
orangtua disamping anak memiliki ketergantungan secara materi, ia juga memiliki
ikatan psikologi tertentu yang sejak dalam kandungan sudah dibangun melalui
jalinan kasih saying dan pengaruh- pengaruh normatif tertentu.Keempat,
interaksi kehidupan orangtua- anak di rumah bersifat “asli”, seadanya
dan tidak dibuat-buat.Dalam praktiknya, bagaimanapun
pengaruh keluarga itu akan bervariasi.
C. Adapun fungsi keluarga adalah sebagai
berikut :
a.
Fungsi Biologis
Keluarga
dipandang sebagai pranata
Kebutuhan
itu meliputi:
1)
Sandang, pangan dan papan,
2)
Hubungan seksual suami istri, dan
3)
Reproduksi atau pengembangan keturunan (keluarga yang dibangun
melalui
pernikahan merupakan tempat “penyemaian” (bibit-bibit insani yang fitrah).
b. Fungsi
Ekonomis
Keluarga (dalam) hal ini ayah
mempunyai kewajiban untuk menafkahi (istri dan anak). Seseorang (suami) tidak
dibebani (dalam memberi nafkah, melainkan menurut kadar kesanggupan).
c.
Fungsi
Pendidikan (edukatif)
Keluarga merupakan lingkungan
pendidikan pertama dan utama bagi anak. Keluarga berfungsi sebagai “transmiter
budaya atau mediator”. Fungsi keluarga dalam pendidikan adalah menyangkut
penanaman, pembimbingan atau
pembiasaan nila-nilai agama, budaya dan
ketrampilan-ketrampilan tertentu yang bermanfaat bagi anak.
d. Fungsi
Sosialisasi
Keluarga merupakan buaian atau
penyemaian bagi masyarakat masa depan, dan lingkungan keluarga merupakan faktor
penentu (determinant factor) yang sangat mempengaruhi kualitas generasi yang
akan datang. Keluarga berfungsi sebagai miniatur masyarakat yang
mensosialisasikan nilai-nilai atau peran- peran hidup dalam masyarakat yang
harus dilaksanakan oleh para anggotanya
e.
Fungsi Rekreatif
Untuk melaksanakan fungsi ini,
keluarga harus diciptakan sebagai lingkungan yang memberikan kenyamanan,
keceriaan, kehangatan dengan penuh semangat bagi anggotanya. Maka keluarga
harus ditata sedemikian rupa, seperti menyangkut aspek dekorasi interior rumah,
hubungan komunikasi yang tidak kaku (kesempatan berdialog bersama sambil
santai), makan bersama, bercengkrama dengan penuh suasana humor dan sebagainya
f.
Fungsi Agama
(Religius)
Keluarga berfungsi sebagai penanam nilai- nilai agama kepada
anak agar mereka memiliki pedoman hidup yang benar. Dalam Al-Quran, surat Al
Tahrim: 6, difirmankan: ”Hai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan
keluargamu dari siksa api neraka”. Ayat ini memberikan isyarat kepada para
orang tua bahwa mereka diwajibkan memelihara diri dan keluarganya dari murka
tuhan. Keluarga berkewajiban mengajar, membimbing atau membiasakan anggotannya
untuk mempelajari dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
g. Fungsi Cinta Kasih
Untuk medorong keluarga sebagai
wahana pembinaan cinta kasih sayang serta jiwa kesetiakawanan antara anggota
keluarga dan antara keluarga dengan masyarakat.
D. Tanggung Jawab Keluarga
Tanggung
jawab pendidikan yang perlu disadarkan dan dibina oleh keluarga khususnya orang
tua terhadap anak antara lain:
1. Memelihara
dan membesarkannya, tanggung jawab ini merupakan dorongan alami untuk
dilaksanakan karena anak memerlukan makan, minum, dan perawatan agar ia dapat
hidup secara berkelanjutan.
2. Melindungi
dan menjamin kesehatannya baik rohani maupun jasmani
3. Mendidiknya
dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi
kehidupannya kelak sehingga bila ia telah dewasa mampu berdiri sendiri dan
membantu orang lain.
4. Membahagiakan
anak untuk dunia dan akhirat dengan memberinya pendidikan agama.
E. Faktor-Faktor
Keluarga
Mempengaruhi Perkembangan Anak Yang Mempengaruhi Perkembangan Anak
1.
Keberfungsian
Keluarga
Seiring perjalanan hidupnya yang diwarnai faktor internal
(kondisi fisik, psikis dan moralitas anggota keluarga) dan faktor eksternal
(perubahan sosial budaya, maka setiap keluarga mengalami perubahan yang
beragam. Ada keluarga yang kokoh dalam menerapkan fungsinya (fungsinonal-
normal) tapi ada juga keluarga yang mengalami keretakan atau ketidakharmonisan (disfungsional
atau tidak normal). Keluarga yang fungsional (normal) yaitu kelurga yang telah
mampu melaksanakan fungsinya sebagai mana yang sudah dijelaskan. Disamping itu,
keluarga yang fungsional ditandai oleh karakteristik :
a) Saling memperjatikan dan mencintai,
b) Bersikap terbuka dan jujur,
c) Orang tua mau mendengarkan
anak,menerima perasaannya dan menghargai pendapatnya,
d) Ada “sharing” masalah atau pendapat
diantara anggota keluarga.
2.
Pola hubungan orang tua-anak sikap
atau perlakuan orang tua terhadap anak
Radin (Seifert & Hoffnung, 1991)
menjelaskan enam kemungkinan cara yang dilakukan orang tua dalam mempengaruhi
anak, yakni sebagai berikut.
Pemodelan perilaku (modeling of
behaviors)
Baik disengaja atau tidak orangtua
dengan sendirinya akan menjadi model bagi anaknya. Cara dan orang tua
berperilaku akan menjadi sumber objek imitasi bagi anak. Tidak hanya yang baik-
baik saja yang diterima oleh anak tapi sifat-sifat yang jeleknya pun akan
dilihat pula.
Memberikan hukuman dan ganjaran
(giving rewards and punishments)
Orang tua mempengaruhi anknya denganmemberi ganjaran
terhadap perilaku tertentu yang dilakukan oleh anaknya dan memberi hukuman
terhadap beberapa perilaku lainnya.
Perintah langsung (direct
instruction)
Menyatakan peraturan-peraturan
(stating rules) Secara berulang-ulang orang tua sering
menyatakan peraturan-peraturan umum yang berlaku di rumah, meskipun hal ini
sering dinyatakan secara tidak tertulis.Dengan cara ini anak didorong untuk
melihat perilakunya apakah sudah benar atau belum melalui perbandingan dengan
peraturan-peraturan tersebut.
Nalar (reasoning)
Pada saat menjengkelkan, orangtua
bisa mepertanyakan kapasitas anak untuk bernalar, dan cara itu digunakan
orangtua untuk mempengaruhi anaknya.
Menyediakan fasilitas atau bahan-
bahan dan adegan suasana (providing
materials and settings) Orangtua dapat mempengaruhi perilaku
anak dengan mengontrol fasilitas atau bahan-bahan dan adegan suasana.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Lingkungan
memiliki peran penting dalam mewujudkan kepribadian anak, khususnya lingkungan
keluarga. Kedua orang tua adalah pemain peran ini. Peran lingkungan dalam
mewujudkan kepribadian seseorang, baik lingkungan pra kelahiran maupun
lingkungan pasca kelahiran adalah masalah yang tidak bisa dipungkiri khususnya
lingkungan keluarga.
Lingkungan
keluarga adalah sebuah basis awal kehidupan bagi setiap manusia. Keluarga
menyiapkan sarana pertumbuhan dan pembentukan kepribadian anak sejak dini.
Dengan kata lain kepribadian anak tergantung pada pemikiran dan perlakuan kedua
orang tua dan lingkungannya. Adapun sumbangan lingkungan keluarga yang
berimpilkasi terhadap pembelajaran anak di sekolah.
B. SARAN
Sebaiknya sebagai
orang tua hendaknya selalu memperhatikan dan memberikan
pengawasan serta bimbingan kepada anak-anaknya. Hal
ini sangat diperlukan karena anak rentan terhadap pengaruh lingkungan. Orang
tua harus memberikan teladan yang baik untuk anak-anaknya karena orang tua
sangat berperan dalam pembentukan kepribadian anak
DAFTAR
PUSTAKA
Daim, dkk. (2006). Perkembangan
Peserta Didik. Bandung: UPI Press
Hasbullah. (1996). Dasar-Dasar Ilmu
Pendidikan. Jakarta:PT Rajagrafindo Persada Pipung. (2011). Peran Keluarga
dalam Mensukseskan Pendidikan.
Aninom, Tersedia:http://blog.um.ac.id/
pipuxz/2011/12/20/peran-keluarga- dalam mensukseskan-pendidikan/