Makalah
Manajemen Pemasaran Era Revolusi Industri
Perencanaan
Pemasaran Global dan Tahap Tahap Pengembangan Perusahaan Transnasional
MINGGU
1
Dosen:
Sri Kurniasih Agustin, SE., MM
Disusun
Oleh:
NURUL
HIDAYAH (15216620)
Kelas:
4EA27
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2019
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah tentang “Perencanaan Pemasaran Global Dan Tahap Tahap
Pengembangan Perusahaan Transnasional” ini dapat diselesaikan. Makalah ini
disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran Era
Revolusi Industri
Pada
kesempatan ini, saya tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu selama menyusun makalah ini terutama untuk
Dosen kami Ibu Sri Kurniasih Agustin, orang tua yang selalu memberikan
dukungan.
Dengan
penuh kesadaran bahwa tak ada gading yang tak retak, maka makalah ini pun tidak
luput dari segala kekurangan. Segala kritik dan saran dari pembaca yang
sifatnya memperbaiki, menyempurnakan, dan mengembangkan makalah ini sangat saya
harapkan.
Saya
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita pada umumnya dan bagi kami
khususnya.
Bekasi 04 Januari 2020
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang...........................................................................................
1.2 Rumusan
Masalah......................................................................................
1.3 Tujuan
Penelitian.......................................................................................
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Perencanaan Pemasaran
Global...............................................................
2.2 Tahap Tahap Pengembangan Perusahaan Transnasional
....................
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan.................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA...........................................................................................
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pada zaman yang serba modern saat ini dengan
kecanggihan tekhnologi informasi mendorong seluruh penggiat bisnis untuk dapat
menyesuaikan dengan kondisi modernisasi atau yang lebih dikenal dengan Era
Globalisasi. Seluruh perusahaan dihadapkan pada lingkungan bisnis global dengan
persaingan yang sangat kompetitif. Pengertian Rencana Pemasaran adalah bentuk
dari proses manajemen yang mengarah pada strategi pemasaran dimana tujuan
utamanya yaitu untuk mencapai tujuan pemasaran sehingga marketing plan
dilakukan pada serangkaian proses yang sistematis dan melalui koordinasi untuk
mendapatkan keputusan rencana pemasaran.
Globalisasi ekonomi tidak hanya
meningkatkan pertambahan pesaing di pasar, tetapi juga menambah bervariasinya
persaingan yang ada di pasar.Perkembangan teknologi informasi seperti jaringan
internet, dan teknologi digital lainnya membuka celah pemasaran/distribusi
produk yang tidak terbatas pada ruang, tempat, dam waktu. Jaringan dan
teknologi digital lainnya ini, juga memungkinkan pertukaran informasi baik
mengenai produk, produsen, maupun costumer secara global dan menyeluruh. Hal
tersebut dapat diakses oleh pelaku ekonomi dengan mudah sehingga transaksi
bisnis tidak lagi terpaku melalui kertas tapi bisa dilaksanakan melalui jalan
raya elektronik dengan menggunakan fasilitas-fasilitas yang disediakannya
seperti shared database, electronic fund transfer, electronic data incharge,
electronic commerce, dsb. Oleh karena itu, mobilitas ekonomi pun semakin cepat
dan kompetitif.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini
adalah:
1. Bagaimana perencanaan pemasaran global?
2. Bagaimana tahap tahap pengembangan
perusahaan transnasional?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan
rumusan masalah maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui perencanaan
pemasaran global
2. Untuk mengetahui tahap tahap
pengembangan perusahaan transnasional
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Fungsi Pemasaran Universal
Untuk
melakukan pemasaran, pemasaran perlu melakukan kegiatan-kegiatan fungsional.
Fungsi-fungsi pemasaran tersebut adalah pembelian, penjualan, pengiriman,
penyimpanan, standarisasi dan klasifikasi, pembungkusan, penanggungan resiko,
pendanaan, dan pengendalian informasi pemasaran misalnya periklanan.
Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan fungsi pemasaran yang universal. Artinya,
setiap pemasar akan membutuhkan semua atau seluruh kegiatan- kegiatan tersebut,
meskipun demikian tidak harus setiap akan atau perlu ditindakkan sendiri.
Individual atau organisasi lain dapat melukukan kegiatan-kegiatan tersebut
secara independen untuk kepentingan 11 perusahaan. Misalnya, fungsi pengiriman
tidak dilakukan sendiri, tetapi dilaksanakan oleh biro perjalanan, fungsi periklanan
dikerjakan oleh biro iklan, dan sebagainya.
B.
Tahap-Tahap dari Pemasaran Domestik Ke Pemasaran Global
1.
Pemasaran Domestik
Pemasaran
Domestik adalah pemasaran yang secara nyata ditunjukkan pada pasar dalam negeri
disebut pemasaran domestik. Orientasi mereka adalah bersifat “ETHNO CENTRIC”,
yaitu bahwa sifat pasar atau Konsumen dimanapun akan sama , sehingga manajemen
memandang pasar Domestik padat dengan peluang yang jauh lebih aman.
2. Pemasaran Ekspor
Pemasaran
Ekspor adalah tahap pertama untuk menanggapi kesempatan pasar di luar negeri.
Pemasar ekspor menjadikan pasar di luar negeri sebagai sasaran dan
menggantungkan diri pada produksi dalam negeri untuk memasok pasar ini. Fokus
dalam tahap ini adalahmenafaatkan produk dan pengalaman dalam negeri.
3.
Pemasaran Internasional
Pemasaran
Internasional adalah Bertindak lebih jauh lagi dari pemasara ekspor dan menjadi
lebih terlibat dalam lingkungan pemasaran dalam negara tempat perusahaan tadi
melakukan bisnis.
4.
Pemasaran Multinasional
Pemasaran
Multinasional adalah Organisai pemasaran internasional mulai dengan menfokuskan
pada memanfaatkan pengalaman dan produk perusahaan.
5.
Pemasaran Global / Transnasional
Pemasaran
Global / Transnasional adalah Menfokuskan pada pemanfaatan asset, pengalaman
dan produk perusahaan secara global dan pada melakukan penyesuaian pada apa
yang benar-benar unik dan berbeda dalan setiap negara. Konsep ini mengakui
budaya universal dan perbedaan pasar yang unik.
C.
Faktor pendorong dan penghambat bisnis global.
1.
Kekuatan Yang Mendorong
a) Kebutuhan
Pasar
Budaya
universal seperti perbedaan budaya terdapat unsur yang sama dalam sifat manusia
yang menjadi dasar untuk menciptakan dan melayani pasar global.
Contoh
: minuman ringan, salah satu industri global yang terbesar yang sukses
b) Teknologi
Professor
Levitt menulis artikel ” kenyataan komersial yang baru – munculnya pasar global
untuk produk konsumen standar dalam skala yang belum pernah dibyangkan”. Ada
kekuatan yang amat besar yang mendorong dunia ke arah menyatunya hal-hal yang
sudah umum dan kekuatan itu adalah Teknologi. Teknologi menyederhanakan
komunikasi, transpotasi dan perjalanan.
c) Biaya
Keseragaman
dapat menurunkan biaya riset, rekayasa, desain, kreatif dan produksi di semua
fungsi bisni , dari rekayasa sampai pemasaran dan administrasi.
d) Mutu
Volume
global menghasilkan penerimaan dan mutu operasi yang lebih besar untuk
mendukung mutu desai dan pembuatan.
e) Komunikasi
dan Transportasi
Revolusi
informasi memberikan kontribusi pada berkembangnya pemasaran global.
2. Kekuatan Yang Menghambat
a) Perbedaan
Pasar
Dalam
setiap kategori produk, perbedaan masih cukup banyak diantara batas negara dan
budaya budaya yang memerlukan adaptasi dari beberapa unsur bauran pemasaran.
b) Sejarah
Sejarah
merek dagang mungkin memerlukan strategi pemasaran khusus dan berbeda, serta di
setiap negara perlu penentuan posisi tersendiri.
c) Kecadokan
Manajemen
Dalam
banyak hal, produk dan kategori merupakan calon untuk globalisasi, tetapi
manajement tidak menangkap kesempatan tsb.
d) Budaya
Organisasi
Perusahaan
global yang sukses adalah pemsar yang telah belajar cara memadukan visi global
dan perspektif dengan insiatif dan masukan pasar lokal. Hal ini sulit dilakukan
oleh perusahaan.
e) Kendali
Nasional/ Hambatan untuk masuk suatu Negara
Setiap
negara melindungi perusahaan lokal dan kepentingannya dengan memegang kendali
terhadap akses pasar dan jalan masuknya.
D.
Kekuatan-Kekuatan yang Mendasari Bisnis Internasional
Kekuatan
yang mendasari bisnis internasional berorientasi pada manajemen oriented.
Orientasi adalah asumsi atau keyakinan, yang seringkali tidak disadari,
mengenai sifat dunia ini. Dalam hal ini ada tiga orientasi yang menjadi pedoman
dalam bisnis internasional yaitu :
1.
Etnosentris adalah suatu asumsi atau keyakinan bahwa negeri asal sendirilah
yang unggul. Dalam perusahaan etnosentris, operasi di luar negeri dianggap
kurang penting dibandingkan domestik dan terutama dilakukan untuk melempar
kelebihan produksi domestik.
2.
Polisentris adalah keyakinan yang didasari bahwa setiap negara unil dan berbeda
serta cara utuh meraih sukses di setiap negara adalah menyesuaikan diri dengan
perbedaan unik dari setiap negara. Dalam tahap polisentris, anak perusahaan
didirikan di pasar luar negeri. Setiap anak perusahaan bekerja secara independen
dan menetapkan tujuan dan rencana pemasaran sendiri. Pemasaran diorganisasikan
dengan dasar negara per negara, dengan setiap negara mempunyai kebijakan
pemasaran unik sendiri.
3.
Regiosentrisdan Geosentris adalah perusahaan memandang wilayah regional dan
seluruh dunia sebagai suatu pasar dan mencoba mengembangkan strategi pemasaran
terpadu regional atau dunia. Regiosentris merupakan orientasi geosentris yang
terbatas pada suatu wilayah regional artinya manajemen harus mempunyai suatu
pandangan dunia ke arah wilayah regional, tapi akan memandang sisa dunia dengan
orientasi etnosentris atau polisentris, atau kombinasi keduanya.
Beberapa
konsep pemasaran universal
Ada
6 konsep kunci yang memberi dukungan ke arah pemahaman yang lebih baik mengenai
kesempatan dan tantangan dari pemasaran global. Konsep tersebut adalah
strategi, perusahaan di Dunia, Pengelompokkan, segmentasi dan target pemasaran,
kepekaan lingkungan, pengaruh yang mempersatukan dan membedakan, daur hidup
produk/pasar, model daur perdagangan produk.
1. Strategi
Strategi
telah didefinisikan sebagai respon yang dipertimbangkan dari sebuah organisasi
pada kenyataan dari organisasi pihak yang berkepentingan dan kenyataan dari
lingkungan bisnis.
Tabel
dibawah menyajikan sebuah kerangka kerja konseptual untuk perumusan strategi.
Kerangka kerja ini mengidentifikasi 3 dimensi strategi yaitu lingkungan
eksternal perusahaan, organisasi atau lingkungan internal perusahaan dan nilai
serta aspirasi dari pihak yang berkepentingan.
Dimensi yang ke-1 adalah Lingkungan
Eksternal Perusahaan. Proses perencanaan strategi memerlukan penilaian fakta
dan asumsi yang menyangkut lingkungan eksternal perusahaan. Penilaian ini di
seputar dimensi makro faktor-faktor ekonomi, sosialbudaya, politik dan teknologi;
disamping juga faktor-faktor mikro dari pasar, biaya, pesaing, pelanggan dan
pemerintah.
Penilaian ini harus mencakup seluruh dunia
dan tidak boleh ada pesaing, pasar, pelanggan, atau kecendrungan yang
signifikan sampai terlewatkan. Sehingga penilaian ini harus bersifat Global,
bukan nasional atau regional.
Dimensi strategi ke-2 adalah Organisasi.
Proses strategis memerlukan identifikasi asumsi kunci mengenai organisasi,
terutama kekuatan dan kelemahannya.
Dimensi startegi ke-3 adalah Nilai Pihak
yang Berkepentingan. Pihak yang berkepentingan adalah orang atau kelompok yang
mempunyai minat dalam hasil dari kegiatan organisasi, yaitu termasuk pemegang
saham, manajer, karyawan pelanggan, anggota masyarakat, Negara dimana
perusahaan beroperasi, dan lainnya. Karena pihak yang berkepentingan seringkali
mempunyai nilai dan minat yang bertentangan, menyelesaikan masalah ini
merupakan tugas manajemen, yang memerlukan ketrampilan dan bakat berpolitik.
E.
Tahap-tahap pengembangan korporasi transnasional
Ada
5 tahap dalam evolusi perusahaan transnasional, yaitu : Domestik,
Internasional, Multinasional, Global dan Transnasional. Tahap ini menggambarkan
perbedaan signifikan dalam strategi, cara memandang dunia, orientasi dan
praktek perusahaan yang berkecimpung di lebih dari satu Negara. Salah satu
perbedaan kunci dalam perusahaan di berbagai tahap ini adalah orientasi mereka.
Tahap
ke-1 : Domestik
o Perusahaan tahap 1 adalah domestic dalam hal
focus, visi dan operasinya.
o Orientasinya adalah etnosentris. Perusahaan
ini memfokuskan pada pasar, pemasok dan pesaing domestik.
o Pengamatan lingkungannya pada lingkungan
domestik, yang sudah dikenal dan dari Negara sendiri
o Moto yang tidak disadari dari perusahaan :
“Bila tidak terjadi di negara ini, hal itu tidak akan terjadi”
o Perusahaan tahap 1 yang sedang tumbuh, kalau
sudah mencapai batas pertumbuhan dalam pasar primer, akan melakukan variasi
memasuki pasar, produk, dan teknologi baru, bukan lagi memfokuskan pada peneterasi
pasar internasional
Tahap
ke-2 : Internasional
o Perusahaan tahap 2 memperluas pemasaran,
prabrik, dan kegiatan lain di luar negari.
o Perusahaan tersebut memburu kesempatan
bisnis di luar negeri, walaupun begitu masih tetap etnosentris, atau
berorientasi dalam negeri, dalam orientasi dasarnya.
o Tanda dari perusahaan tahap 2 adalah
keyakinan bahwa cara-cara melakukan bisnis, orang, kebiasaan, nilai-nilai, dan
produk negeri sendiri lebih unggul dibandingkan dengan yang ada dimanapun di
dunia.
o Fokusnya dari perusahaan tahap 2 adalah
tetap pada pasar dalam negeri.
o Tahap 2 merupakan awal dari tahap 4
:”Global”
o Kalau perusahaan memutuskan untuk memasuki
pasar internasional, masuk akal ditahap awal untuk memperluas bisnis dan bauran
pemasaran (4P) seluas mungkin sehingga mereka dapat memusatkan belajar mengenai
cara melakukan bisnis di Negara asing.
Tahap
ke-3 : Multinasional
o Pada waktunya, perusahaan tahap 2 akan
menemukan bahwa perbedaan dalam pasar di seluruh dunia menuntut adaptasi dari
bauran pemasaran agar dapat sukses.
o Kalau perusahaan sudah memutuskan untuk
memberikan respon pada perbedaan pasar, perusahaan itu beranjak menjadi
perusahaan tahap 3 Multinasional yang mengejar strategi multidomestik.
o Fokus dari perusahaan tahap 3 adalah
multinasional atau dalam istilah strategi disebut multidomestik (artinya
perusahaan itu merumuskan strategi yang unik untuk setiap Negara tempat
perusahaan itu melakukan bisnis).
o Orientasi dari perusahaan ini bergeser dari
etnosentris menjadi polisentris.
o Orientasi polisentris adalah asumsi bahwa
pasar dan cara melakukan bisnis di seluruh dunia demikian unik, sehingga
satu-satunya cara agar sukses secara internsional adalah melakukan penyesuaian
pada aspek yang berbeda dari setiap pasar nasional
o Strategi pemasaran tahap 3 adalah
menyesuaikan bauran pemasaran domestic agar cocok dengan pilihan dan kebiasaan
asing
Contohnya
: Philips dari Belanda (1960)
Tahap
ke-4 : Global
o Perusahaan tahap 4 membuat ancangan strategi
yang cukup besar dari tahap 3 multinasional.
o Perusahaan pasti punya strategi pemasaran
global atau strategi menemukan pemasok global, tetapi tidak pernah
kedua-duanya.
o Perusahaan itu akan memfokuskan pada pasar
dan sumber daya global dari dalam negeri atau salah satu Negara lain untuk
memasok pasar ini atau akan memfokuskan pada pasar domestik dan sumber daya
dari dunia untuk memasok saluran distribusi domestic.
Contohnya
: Harley Davidson dan Gap. Harley.
o Strategi perusahaan global tahap 4 adalah memenangkan
strategi bila sebuah perusahaan dapat menciptakan keunggulan bersaing dengan
membatasi globalisasi dari rantai nilai.
Tahap
ke-5 : Transnasional
o Perusahaan pada tahap 5 ini jauh lebih
canggih daripada sekedar sebuah perusahaan dengan penjualan, investasi dan
opeasi di banyak Negara. Perusahaan semakin lama semakin mendominasi pasar dan
industri di seluruh dunia ini adalah sebuah perusahaan dunia terpada yang
menghubungkan sumberdaya global dengan pasar global dan membuat laba.
o Tidak ada contoh perusahaan transnasiona
yang ‘murni’, tetapi jumlah perusahaan, yang memperlihatkan banyak
karakteristik dan beberapa lagi sebagaian besar karakteristik perusahaan global
bertambah banyak.
o Perusahaan tahap ini orientasinya geosentris.
Perusahaan ini mengakui adanya persamaan dan perbedaan, serta mengadopsi
pandangan dunia.
o Perusahaan tsb berfikir global dan bertindak
lokal. Perusahaan mengadopsi strategi global yang memungkinkannya untuk
meminimalkan penyesuaian di berbagai Negara yang benar-benar menambah nilai
bagi pelanggan di Negara itu.
o Perusahaan tsb melakukan penyesuaian hanya
bila menambah nilai yang ditawarkan.
o Pengetahuan dalam transnasional diciptakan
oleh seluruh fungsi di semua lokasi dan dikembangkan bersama serta disebarkan
ke seluruh dunia.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pemasaran
Global diartikan sebagai proses pemusatan sumber daya dan tujuan organisasi
pada peluang pasar. Dalam melakukan sebuah bisnis atau membangun perusahaan
yang berskala internasional, masing-masing pelaku pemasaran harus memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam kaitannya dengan Pemasaran Global. Sehingga
mampu bersaing dengan baik dan juga mampu menguasai pangsa pasar internasional.
DAFTAR
PUSTAKA
https://fatihhadii.blogspot.com/2018/10/pemasaran-domestik-ke-pemasaran-global.html
http://hariwahyu13215055.blogspot.com/2018/10/pemasaran-domestik-ke-pemasaran-global.html
http://aulia43.blogspot.com/2016/03/makalah-pemasaran-dalam-pasar-global.html